Lagi, Film remake Live action Disney Dilempari Tomat busuk



Disney sepertinya mempunyai masalah dalam menyajikan sihir yang sama saat kini mereka getol membuat remake Live action film animasi klasik mereka. Kali ini The Lion King, salah satu film paling diantisipasi di 2019 yang menjadi film remake live action Disney yang mendapat ulasan buruk dari kritikus. Dilansir dari situs rating film unggulan, RottenTomatoes.com, film ini hanya mendapat 59% pada screening pertamanya. Memang film ini baru akan dirilis secara global pada 19 July nanti, namun dengan 123 pengulas yang memberikan nilai rata - rata rendah, tentu ini bukan pertanda yang baik.

The Lion King adalah film remake live action keenam dari Disney yang sudah memulai trennya pada 2010 – yang mendapatkan Halasan yang kurang baik. Alice in Wonderland mendapat 51%; Maleficent mendapat 54%; Alice Through the Looking Glass mendapat 29%; Dumbo dengan nilai 46%; hingga Aladdin, yang hanya mendapat 57%. Empat film Remake Live action Disney yang mendapat ulasan baik diantaranya The Jungle Book (95%), Beauty and the Beast(71%), Cinderella (84%), dan Christopher Robin (72%).


Angka yang negatif ini masih belum merupakan angka mutlak mengingat jumlah pengulasnya masih sedikit, dikarenakan screening awal film ini masih dirilis sangat terbatas. Namun tentu saja para pengulas ini bukanlah orang sembarangan. Ini bisa jadi diasumsikan bahwa ada yang salah dengan langkah Disney meremake karya - karya klasik mereka yang paling dicintai tanpa menyertakan visi baru yang jelas yang menunjukkan kalau film ini layak tonton. Nilai buruk The Lion King ini seolah semakin membuktikan hal itu.

Nilai 59% di Rotten Tomatoes ini juga sangat mungkin akan mempengaruhi pendapatan awal film ini di Minggu pertamanya. Namun tentu saja kalau film ini gagal mencapai target yang diinginkan bukan tidak mungkin film dengan pembuatan yang sangat mahal ini akan menimbulkan kerugian bagi Disney. Karena selain menampilkan visual yang tidak main - main memukaunya, film ini juga berani menggandeng bintang - bintang ternama sebagai pengisi suaranya; mulai dari Donald Glover, Beyoncé, James Earl Jones, hingga Chiwetel Ejiofor The Lion King tentunya diharapkan meraih pendapatan yang sangat bombastis.

Belum lagi jika film ini sampai gagal, bukan tidak mungkin fans akan kehilangan antusiasme mereka terhadap rencana - rencana Disney untuk meremake film - film animasi klasik mereka. Setelah The Lion King, Disney masih memiliki proyek lainnya dari mulai Maleficent: Mistress of Evil, sekuel dari film 2014 Maleficent, dan Lady & the Tramp yang akan menutup film Live Action Disney tahun 2019 ini. Lalu di tahun depan ada Mulan yang akan dirilis pada Maret 2020, diikuti Cruella pada December 2020 hingga The Little Mermaid pada 2021 mendatang.


Namun tentu saja ini bukan acuan tunggal. Menonton filmnya terlebih dahulu lalu kemudian memberikan penilaian merupakan langkah yang paling bijak.

Tetapi jika melihat rekam jejak Disney kebelakang, ulasan kritikus kadang tidak terlalu berpengaruh pada pendapatannya. Dilansir dari IMDB.com, Aladdin yang mendapatkan nilai sama menyedihkannya dengan The Lion King, bisa mendapat $929 juta. Namun tetap saja, jika film ini meneruskan tren Disney yang tidak dapat memuaskan fans, Disney harus mencari cara lain mengadaptasi film - film animasi klasik mereka ketimbang terus menerus mengandalkan unsur nostalgia.

Comments

Recent post