Posts

Showing posts from June, 2018

REVIEW Indonesia - DISOBEDIENCE (2018): Duo Rachel yang mencari kebebasan

Image
Setelah A FANTASTIC WOMAN menjadi hit di berbagai festival 2017 lalu hingga sukses memboyong penghargaan Academy Awards untuk negara asalnya Chile, Sebastián Lelio kembali mengangkat kisah wanita kontroversial (lagi) di debut film berbahasa inggrisnya ini namun dengan pendekatan lebih dalam tetapi masih tetap tajam. DISOBEDIENCE, mempertemukan dua Rachel dalam romansa. Itulah daya tarik pertama film ini.   Kebebasan mempunyai banyak sekali definisi dan arti menurut sudut pandang masing-masing individu. Kebebasan dalam arti bebas sebebas-bebasnya tentu saja berbenturan dengan norma masyarakat terlebih lagi agama. Namun jika kalian dapat menggapai kebebasan semacam itu, berapa kira-kira harga yang bisa kalian bayar?  Kisah dimulai dari Ronit, seorang photographer New York yang mendapat panggilan bahwasannya Orang tua satu-satunya yaitu Ayahnya, seorang pemuka agama yang paling disegani meninggal. Ia pun segera pulang ke London, kota tempat asalnya. Masalahny...

REVIEW Indonesia - CARGO (2018): Film zombie yang pakai hati

Image
Pertama-tama kita harus berterima kasih dahulu kepada George A. Romero dengan NIGHT OF THE LIVING DEADnya, menyajikan horror fiksi ilmiah yang membuat kita ngeri bahkan terus memenuhi pikiran kita seusai film berakhir dengan pertanyaan: bagaimana bila virus zombie benar ada, menunggu untuk menyebar? Bahkan kesuksesan film itu juga sampai menginspirasi puluhan film, video game, novel, acara tv hingga saat ini dengan tema serupa... zombie. Tapi bahkan setelah berdekade setelah film itu booming kita nyaris tidak pernah diberikan pendekatan yang berbeda: Sebuah virus yang rentan menular merubah manusia menjadi mayat berjalan yang haus darah, kemudian sang jagoan akan berusaha menyelamatkan orang-orang yang dicintainya, bahkan kebanyakan lebih buruk lagi, belum lagi nyaris setiap film bertema Zombie selalu tidak pernah memiliki ending yang pasti. Dan tentu saja film bertema Zombie juga dianggap hanya film untuk kesenangan sesaat saja yang tidak layak dikenang. Hingga muncullah TR...

Kuasa Waktu

Waktu merupakan sesuatu yang tak terbatas. Kekal. Dan begitu berkuasa. Sesuatu yang kita sebut detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, dekade, abad, dan zaman bukanlah waktu, tapi pembatas. Pembatas manusia, bukan waktu. Manusia butuh pembatas untuk memanfaatkan waktu. Karena waktu terlalu dahsyat untuk digigit langsung. Dia berawal tapi tak berakhir, mempunyai permukaan tapi tak dapat diukur kedalamannya. Begitu digdaya tapi begitu ghaib. Andaikan manusia tidak mempunyai gagasan bahwa mereka harus punya Tuhan, sesuatu untuk disembah, atau sesuatu untuk dimintai pengharapan niscaya hanya waktulah yang pantas diagungkan. Tapi waktu tak pernah meminta untuk dipuja. Dia bahkan tidak ingin dianggap ada, bahkan dirasakanpun sudah bisa membuatnya merasa tersanjung. Dia hanya ingin berguna. Dan manusia, yang seharusnya yang paling dapat memanfaatkannya dengan baik malah selalu berkhianat. Begitu bodoh sehingga banyak yang berkata jika waktu adalah uang. Uang, ck...

Recent post