5 Alasan mengapa kita harus khawatir pada Star Wars Episode IX



"Sesulit apa sih buat bikin film Star Wars yang keren?" adalah sesuatu yang sudah geram fans tanyakan terus menerus sejak 1999. Jawabannya sebenarnya; sangat sulit. Setelah The Force Awakens yang sepertinya telah berjalan kearah yang baik, franchise ini dengan The Last Jedi-nya tiba-tiba malah berada di sebuah posisi yang sulit. Meskipun masih dalam batasan Segmented. Bahkan film itu cukup disukai kritikus di beberapa situs film populer. Namun tetap saja ada Sebuah kombinasi dari reaksi keras para fans, kekecewaan terhadap trilogi sebelumnya yang kembali, dan sebuah proses kreatif yang sembarangan yang mana telah menempatkan Episode IX di posisi yang tidak memungkinkan. Ini beberapa alasannya: 

 5. Tidak ada visi atau tujuan pasti dari cerita di Trilogi ini


 Seberapa pun kamu suka The Last Jedi atau membencinya, keduanya mungkin karena alasan yang sama: Sang Sutradara, Rian Johnson. Ia menghabiskan 150 menit menekan dan memaksakan setiap keping plot yang telah kita kenal di The Force Awakens kedalam ruang hampa yang dingin. Si "Big Bad" yang dulunya terlihat mengerikan? Mati dengan mudah. Silsilah keluarga Rey? Tidak menarik. Luke muncul dari peristirahatan Jedi untuk kemudian menjadi petarung keren ala John Wick? Enggak juga tuh. Saya sebenarnya terkejut Johnson tidak menghidupkan kembali Han Solo dan mengungkapkan kalau Chewbacca selama ini bukan apa-apa selain imajinasi yang diciptakan akibat trauma masa kecil yang pernah dialaminya dari dilecehkan pamannya hingga ibunya yang bunuh diri dihadapannya (ok, kalo itu lebay).

 Masalahnya adalah bermain dengan expektasi penonton adalah sesuatu yang secara harfiah film dengan kisah hebat harus lakukan, The Last Jedi bukanlah sebuah kisah -- itu adalah bagian tengah dari kisah seseorang. Itu artinya J.J. Abrams, yang akan menyutradarai episode IX, sekarang harus menyatukan kembali ketidaksesuaian antara episode VII dan VIII tanpa dengan mudahnya melempar seluruh pemain menjadi karakter yang akan dimatikan. Ini bukanlah rencana semula. Sebenarnya selain menulis The Force Awakens, Abrams juga sudah menulis sample script dari episode VIII dan IX, agar ketiga bagian kisah menjadi satu kesatuan cerita, dengan kisah karakter yang jelas. Abrams mungkin tidak mengharapkan sutradara selanjutnya untuk mendeskripsikan secara sempurna hingga gaya rambut Rey, tapi setidaknya harus ada semacam roadmap. Tetapi, saat Johnson mengambil alih The Last Jedi, dia memulai semuanya dari kertas kosong. Penulisan ulangnya bahkan bocor ke The Force Awakens, seperti misalnya Abrams pernah memintanya untuk mengirim R2-D2 untuk misi menemukan Luke Skywalker ketimbang BB-8 agar R2 bisa kemudian memutar kembali pesan "only Hope"nya Leia. 

 Sekarang Abrams kembali jadi yang berwenang, tapi roadmap awal itu pada dasarnya menjadi tidak berguna. Apakah Abrams tetap melanjutkan dengan semua perubahan Johnson, atau akankah dia melakukan "pembenahan" dan mengembalikan Trilogi ini pada visi originalnya? Abrams mungkin akan menciptakan segala macam twist yang buruk sekali, seperti "becanda deng! Kylo itu bohong soal orang tua Rey, dan sebenarnya Snoke menanamkan jiwanya ke BB-8 jadi dia nggak bener-bener mati," atau "Surprise! para pemberontak yang melarikan diri itu kebanyakan tidak hancur. Mereka sebenarnya punya semacam kapal luar angkasa yang tersembunyi di sebuah planet pasir #74, dan mereka semua selamat," atau "Hantu force-nya Luke bisa berfungsi layaknya masih hidup, jadi kematiannya adalah hanya alasan aja supaya lebih keren!". Tentu saja kita tidak menginginkan semua itu. 

 4. Tidak ada cara yang baik untuk mengakhiri kisahnya Leia


 Segimanapun arahan Johnson dalam merusak visi Abrams untuk Trilogi ini, sebenarnya rintangan terbesar dalam narasi ini adalah cerita Leia. Kematian Carrie Fisher pada 2016 secara dramatis telah merubah rencana Disney untuk Trilogi ini, memaksa mereka untuk merombak kembali naskah. Episode IX seharusnya merupakan jatahnya Leia, karena dengan cara yang sama Episode VII adalah bagian Han Solo dan VIII adalah bagiannya Luke. Kalau udah gini gimana coba? 

 Jadi rencananya, mereka akan menghidupkan kembali Carrie Fisher lewat footage yang tak terpakai yang telah di rekam Abrams untuk Episode VII. Dan itu... cukup aneh. Saya sebenarnya lega karena mereka nggak mencoba untuk secara digital membuat ulang dirinya seperti yang mereka lakukan pada "dead-eye" Peter Cushing di Rogue One. Tetapi, akan menjadi jenis footage seperti apa ini? Apa akan seperti full scene dengan dialog? Keadannya tidak sama seperti Paul Walker -- jika kalian berfikir demikian, setidaknya dia telah melakukan beberpa adegan untuk Furious 7, dan para crew cuma tinggal mencocokkannya saja dengan bantuan adik Paul Walker yang dilapisi CGI yang hasilnya cukup menyeramkan jika kalian tanya saya. 

 Masalahnya adalah Kita disini bicara mengenai klip-klip dari "gudang" untuk film yang totally berbeda dan akan diterapkan untuk membuat karakter paling epik dan paling ikonik dalam sejarah pop culture kita. Semoga mereka belum membersihkan Recycle Bin-nya.

3. Tidak bisa dipungkiri mereka akan mengambil berbagai resiko



 Sulit untuk terlalu keras menekankan segimana berbeda pemandangan kali ini daripada saat melanjutkan Episode VII. Kita melihat reaksi yang santer (dan beberapa sangat kejam) ditujukan pada The Last Jedi, diikuti dengan film origins Solo yang menyedihkan di Box Office. Untuk pertama kalinya orang kehabisan uang untuk menonton Star Wars di bisokop. Itu tidak pernah terjadi sebelumnya bahkan untuk film kartunnya yang paling tidak disukai sekalipun! Itu seharusnya merupakan kejutan luar biasa bagi sistem yang telah berjalan selama ini. Ini bukan soal satu film di satu franchise saja; ini soal keseluruhan film Disney yang telah rilis selama berdekade-dekade, dan milyaran lagi yang akan datang hingga Perusahaan ini bangkrut. Kalau penonton sudah mulai menyerah secepat ini maka ... Sial banget pasti kedepannya.

 Artinya mereka tidak bisa tenang dulu hingga Episode IX menghasilkan setidaknya $2 Milyar dan memulihkan kembali kepercayaan semua orang pada seluruh Tim kreatif franchise ini. Itu artinya sekarang bukan saatnya lagi berinovasi atau lebih tepatnya lagi bereksperimen yang tentunya mengambil lebih banyak resiko. Saya tidak akan terkejut jika dalam usaha menyedihkan mereka untuk menegakkan kembali Star Wars, Disney akan mengambil cara aman dengan membuat secara tidak langsung, the boring remake Return Of The Jedi. Itu sebabnya mereka kembali menempatkan Abrams pada posisi awal -- dia bukanlah apa-apa selain pengurang resiko. The Force Awakens dan reboot the Star Trek pada dasarnya adalah bahasan A New Hope, dan keduanya sama-sama luar biasa sukses. Kita lihat saja nanti apakah Trailer pertama Episode IX nanti akan menyebutkan mereka sedang membangun sebuah basis Starkiller yang baru.

2. Tidak ada cara yang bagus untuk menyimpulkan cerita trilogi ini dan juga memberikan clue untuk film mendatang



 Abrams mengatakan IX akan mengakhiri cerita Skywalker. Film spin-off Star Wars saat ini sedang ditunda, meskipun trilogi yang "tidak berhubungan"nya Rian Johnson masih bergerak maju. Star Wars tidak bergerak kemana-mana, bahkan kalau tidak ada yang benar-benar tau apa yang akan terjadi selanjutnya sekalipun. Dengan semua itu, akhir dari Episode IX akan sangat sulit untuk ditulis. Return of the Jedi terasa seperti akhir yang benar-benar klimaks untuk trilogi pertama (akan butuh beberapa dekade sebelum kita mengetahui kalau semua yang mereka lakukan adalah memaksa Kekaisaran untuk mengubah citra dirinya sendiri), dan Revenge Of The Sith membungkus prequel dengan klimaks pula dan mengantarkan kita dengan nyaman menuju A New Hope. Tapi bakal gimana sih ending Episode IX? Film Rian Johnson akan menyertakan "semua karakter baru" dalam pengaturan dimana "semuanya baru", tetapi akankah Disney benar-benar membuat cerita yang tidak pernah menyebutkan Trilogi Sekuel? Kathleen Kennedy mengklaim akan ada lebih banyak cerita dengan karakter sekuel, tetapi Daisy Ridley mengatakan dia sudah selesai bermain sebagai Rey. Kecuali dia tetap membiarkan pintu rumahnya terbuka, kalau-kalau dia berubah pikiran dan / atau seseorang menawarkan padanya milyaran dolar beserta pulau pribadi yang berbentuk seperti kepalanya. Tentu itu akan jadi tawaran yang sulit ditolak. 

 Intinya di sini adalah bahwa arah waralaba masih sangat, sangat terbuka lebar, yang berarti akhir dari Episode IX harus meninggalkan kita para penonton dengan suatu pilihan. Bisakah mereka menyelesaikan cerita yang relatif tanpa tujuan ini dengan cara yang terasa konklusif tetapi juga menyisakan ruang untuk film-film mendatang? Juga, karakter mana yang dapat dibunuh jika tidak ada yang yakin apakah mereka akan dibutuhkan lagi? Jyn Erso yang diperankan Felicity Jones sangat jelas seperti menguap pada ending Rogue One, tetapi Felicity Jones masih memiliki opsi kontrak untuk sekuel yang potensial, jaga-jaga aja kali, ya.

 Sekarang mari kita bicara tentang The Dark Knight Rises sebentar. Film itu juga mengemban tugas untuk menyelesaikan salah satu trilogi terepik sepanjang masa sementara ia juga harus bisa mengisyaratkan pada film potensial yang akan datang. Boom! semua orang terpesona. Batman pensiun, tetapi Robin menemukan bat cave dan ... empat tahun kemudian semuanya hilang. Hilang, man! dan apa yang kita dapatkan adalah Ben Affleck berteriak-teriak mengenai ibunya. Kesimpulannya adalah DC bisa seenak jidat mereka me-reboot waralaba mereka kapan pun mereka ingin merusak warisan mereka itu, dan orang-orang masih saja mengantri untuk menontonnya. Para penonton itu, seringnya mereka kalah judi, tapi mereka tidak pernah berhenti bertaruh, tetapi Star Wars, ooh dia tidak memiliki kemewahan itu. Apa pun yang terjadi dalam film Star Wars menjadi peluru meriam selamanya. 

1. Film ini ditulis oleh orang yang juga menulis Batman v Superman dan Justice League 



 Jika ada satu hal yang saya coba pecahkan di sini, itu adalah mengubah semua kekacauan diatas menjadi film yang koheren dan menyenangkan bahkan meraih prestasi. Satu yang pasti, Abrams tidak bisa melakukan ini sendirian. Ia butuh seorang rekan dengan portofolio penuh dengan film sci-fi blockbuster. Seseorang yang bisa menyeimbangkan kreatifitas dan komersilitas. Seseorang yang telah menulis naskah klasik seperti ... Batman v Superman?! Shiiit! 

 OK, Chris Terrio memang menulis film sampah, tapi dia juga menulis film yang berhasil menyabet penghargaan film terbaik Oscar, yaitu Argo. Dia bukan penulis buruk sembarangan; jika dia mencoba hal apapun, dia mencobanya terlalu keras. Contohnya, ia pernah mengklaim kalau Justice League yang terkenal tolol adalah "the most rigorous intellectual exercise I've had in my writing life." aduh please deh, kalau dia disuguhin dengan sebuah plot yang fokus pada orang yang mengenakan kostum konyol yang sedang menghajar parademons, menekan otaknya hingga mendekati batas, menangani kesimpulan dari 42 tahun dari Star Wars mungkin akan membuat dia mengalami aneurysm.

 "Aku mulai berpikir Batman dan Superman menempati bagian yang berbeda dari mitos fantasi. Dalam kisah superhero, Batman adalah Pluto, dewa dunia bawah, dan Superman adalah Apollo, dewa langit. Hal Itu mulai menjadi sangat menarik bagiku - bahwa konflik mereka bukan hanya karena manipulasi, tetapi mengenai eksistensi mereka juga. Pada akhirnya, ada rasa kemanusiaan umum yang menurutku ditemukan pada saat tertentu dalam film itu. "

 Sejujurnya, nama Terrio terdengar seperti robot penulis naskah yang memahami betul kebutuhan dramatisasi tertentu yang dibutuhkan, tetapi tanpa pengetahuan tentang bagaimana manusia sebenarnya beroperasi. Dia sadar kisahnya membutuhkan hubungan antara Batman dan Superman, dan dia seperti mendapat kabar kalau sebagian manusia mencintai ibu mereka, jadi tentu saja kesadaran (yang tiba-tiba) bahwa kedua karakter iconic itu memiliki seorang ibu bernama sama yaitu Martha pun bekerja dengan baik sebagai titik balik emosional. Dia memasang semua angka, dan perhitungannya selesai!

 Dia juga bekerja di bawah pemahaman bahwa tidak peduli apa pun pilihan kreatif yang dia buat, separuh dari penggemar tetap akan membencinya. The Last Jedi sepertinya akan membuat hal itu semakin jelas. Jadi, yaa, semoga berhasil dengan hal diatas.

Comments

Recent post