5 Alasan mengapa The Dark Knight pantas disebut film terbaik sepanjang masa



Sepuluh tahun. Sudah sepuluh tahun sejak Christopher Nolan menghapus stigma kalau film adaptasi komik haruslah bergaya dan bernuansa kekanakan, ceria, atau bahkan komikal dengan The Dark Knight-nya. Representasi pribadinya mengenai Batman dan dunia kriminal Gotham – yang mana juga merupakan penghormatan tak langsung pada Heat karya Michael Mann. Film ini sukeses menaklukan segala ekspektasi dan juga menjadi standar baru bagi film Superhero. Ditambah, ini memang merupakan film yang bagus secara keseluruhan, terlepas dari genre-nya atau target audience-nya.


Dilansir dari Hollywood Reporter pada 2009 silam, Gary Oldman, pemeran Jim Gordon, pernah mengatakan bagaimana The Dark Knight sangat dekat untuk disebut sebagai film yang kacau (atau terlalu sulit dimengerti) jika bukan karena visi dan arahan Christopher Nolan.


“Ditangan sutradara yang kurang berbakat, aku rasa, kalian akan menonton ini dan berfikir kalau film ini terlalu rumit. Film ini keterlaluan. Banyak sekali yang terjadi. Dua penjahat. Ada Chechnyans, the mob, Lao, uang yang banyak, Joker – siapa yang tidak ingin uang – terlalu banyak yang terjadi disana. Saat pertama membaca naskahnya, aku bertanya; kemana aku harus memberikan fokus? Aku tidak mengatakan ini dengan tujuan untuk tidak menghargai, (hanya saja) terlalu banyak yang terjadi. Tapi (saat menonton) kalian tau kemana harus fokus, kemana arah penglihatan kalian dan banyak yang harus dilakukan. Ini adalah film yang besar."

Kita semua tau apa yang terjadi sejak Marvel Studios mengubah genre film komik menjadi sesuatu yang paling menguntungkan dalam sejarah perfilman, serta bagaimana The Dark Knight juga melakukan hal yang sama dengan gaya yang berbeda. Karena itulah saya menulis Thread ini untuk kembali menelaah apa yang membuat film ini menjadi film komik bahkan film terbaik sepanjang masa.

Pasti banyak dari kalian yang berfikir kalau Iron Man lebih prestisius karena film itu memulai sebuah semesta yang luar biasa, faktanya adalah, MCU akan kesulitan menarik atensi orang - orang kalau The Dark Knight tidak membuka gerbang "film bagus" tapi masih bisa tetap ditujukan pada penonton mainstream.

Ada banyak sekali penantang yang mencoba mengkudeta masterpiece Nolan ini dari tahta film (superhero) terbaik beberapa tahun belakangan ini, seperti Winter Soldiercontohnya yang juga mencoba menggunakan treatment yang sama. Tapi mereka tak pernah sanggup sampai ke titik itu. Hanya satu The Dark Knight dan ini adalah film terbaik sepanjang masa. Just, bow the king!

5. Scene perampokan Bank


Sejak menit pertama saja The Dark Knight sudah langsung menggebrak. Like, "give me attention!", Saya yakin siapapun yang sedang mengantuk akan langsung terperanjat dikarenakan betapa Thrillingnya adegan pembuka film ini. Adegan pembuka film ini sukses menjadi adegan paling mencengkram dan penuh action-packed sequences terbaik sepanjang sejarah perfilman. Ditaburi teaser - teaser untuk kemunculan sang Joker. Dari adegan ini kita tau bahwa lawan Batman kali ini adalah lawan yang paling sakti dan dia akan sangat kesulitan kali ini. Lihat saja betapa suksesnya Joker memanipulasi semua orang untuk melakukan pekerjaan kotornya dalam merampok bank. Dan itu baru awalnya saja.

Hal yang paling mengejutkan adalah, untuk seorang antagonis yang mengklaim kalau dia adalah kader kekacauan, dia mempunyai skill perencanaan yang sangat cemerlang dan rapi. Bahkan sebagian besar perencanaanya didasari atas unsur keberuntungan dan kemungkinan tindakan yang diambil targetnya.

Dilansir dari Variety, adegan ini juga masih merupakan bentuk penghormatan pada film Heat, yang mana Nolan juga menyebut bahwa film itu merupakan influencer utama untuk film ini. “Aku selalu merasa Heat adalah bentuk demonstrasi yang luar biasa mengenai bagaimana kau bisa membuat sebuah semesta yang besar, yang didalamnya berisi satu kota dan menyeimbangkan sejumlah besar karakter dan perjalanan emosional mereka dalam sebuah cara yang efektif." Ungkapnya.

4. The Magic Trick


Ketika semua penjahat Gotham duduk di mengelilingi meja melingkar dan maratapi masalah yang sama yaitu Batman. Scene ini mengambil referensi dari salah satu episode Batman: The Animated yang berjudul “Almost Got ‘Im.” Tekhnik yang sempurna dengan mudah disisipkan, ketika Joker menari memasuki ruangan untuk membuat kesepakatan dengan mereka. Karena dia sangat percaya diri bisa menyingkirkan Batman.

Para Mafia Gotham rupanya tidak terlalu suka pada si Badut meskipun benar Batman adalah halangan terbesar mereka dan bermaksud menyingkirkannya – tapi tidak sebelum dia menunjukkan trik magic-nya. Dia menunjukkan keduanya, kecakapan memainkan pertunjukan dan kekerasan, benar - benar hal - hal yang kita semua harapkan mengenai bagaimana Sang musuh bebuyutan Batman beraksi. Dia Memegang kepala salah satu kaki tangan ketua preman Gotham dan meghabisinya seketika dengan sebuah pensil.

Itu adalah momen Joker yang paling brutal yang pernah kita lihat. Adegan ini mengkonfirmasi pada kita semua orang kalau Nolan tidak sedang membuat Joker yang menyerupai Joker versi Tim Burton. Ada sesuatu yang lebih jahat dan sinting yang diciptakannya pada saat itu.

Dia bahkan siap meledakkan dirinya sendiri dan semua orang di ruangan itu. Benar - benar gila.

3. Batman sears Tower


Dalam The Dark Knight kita akan sangat mudah melupakan Batman si tokoh utama. Karena begitu kuat dan menariknya para cast pendukung yang dipunya.

Jadi sepertinya sangat penting untuk mengingatkan penonton kalau tokoh utama kita masihlah Batman. Salah satu adegan yang sangat menarik yang membuat kita terus ingat bahwa film ini masih soal Batman menyelamatkan Gotham adalah ketika Batman semacam sedang mengamati seisi kota dari puncak sebuah gedung pencakar langit – yang mana sebenarnya merupakan Sears Tower, salah satu gedung tertinggi di dunia yang ada di Chicago.

Nuansa warnanya yang Gloomy tapi tetap cantik saat gambar itu juga menyertakan atmosphere sebagai latarnya. Ada rasa semacam Acrophobia disana, dan terserah pada si Ksatria kegelapan kapan kita berhenti merasa ngeri untuk itu.

Dilansir dari GQ Christian Bale berkata kalau dia ingin melakukan semacam gaya Tom Cruise untuk menakuti dan menantang dirinya sendiri.

"Satu hari kami mengambil gambar dari atas Chicago dan aku mendengar dua orang pemeran pengganti berbincang mengenai gambar yang harus segera diambil, dengan Batman menggantung di sudut puncak Sears Tower. Mereka ingin pemeran pengganti yang melakukannya tapi aku seperti, 'Apa? Tidak, tidak, tidak. Aku akan melakukannya.' aku ada sedikit perdebatan dengan para produser untuk hal itu tapi akhirnya aku yang memuntir tangan mereka.
Beberapa hari kemudian aku berdiri di lantai ke 110, melihat seluruh Chicago, di sudut puncak salah satu menara tertinggi di dunia, dengan helikopter yang hanya sekitar dua inci dari wajahku. Apakah aku dilengkapi tali pengaman? Ya, tapi jangan bilang siapa - siapa. Tapi itu sangat menegangkan; jantungku berdegup kencang – terutama ketika angin berhembus dan aku bersandar sepanjang jalan keluar di tepian. Maksudku, kau tidak bisa bermain sebagai superhero tanpa menikmatinya, kan?" Ungkapnya.

2. Transformasi Harvey Dent


Di saat Heath Ledger mendominasi panggung, dia sangat luar biasa, tak perlu diragukan lagi, tapi kita harus pula mengingat seberapa vital peran dan transformasi Aaron Eckhart dari si Ksatria putih Gotham menjadi Two-Face, yang mana arc-nya juga menjadi semacam kesimpulan dari isi film ini sendiri. Harvey Dent adalah seorang pahlawan besar – bagi Batman, Gordon dan orang - orang baik Gotham (Polisi, kejaksaan)– ia menolak untuk membiarkan kriminal merajalela di kota, ia siap memerangi mereka di manapun dan kapanpun sebisa mungkin.

Tapi tetap saja Joker-lah yang menekan saklar pada diri Harvey, merubahnya menjadi sesosok yang selama ini dia perangi, meskipun, di beberapa momen sebelumnya juga sudah nampak gejala - gejala bahwa Harvey akan begitu, dia hanya butuh satu dorongan kecil dan dia akan berubah. Menarik saat Batman dan Gordon sangat berusaha keras menjaga image Harvey dimasyarakat guna terus dianggap sebagai wajah dari kebajikan dan agar dia tidak jatuh. Seperti misalnya saat diketahui bahwa Gordon meninggal, Harvey kemudian menculik Thomas Schiff – seorang pasien penyakit mental yang dimanipulasi Joker – kemudian menggiringnya ke semacam gorong - gorong dan memaksanya memainkan permainan Russian Roulette untuk menginterogasinya mengenai keberadaan Joker.

Batman kemudian menghentikannya, seraya mengingatkan Harvey bagaimana hal ini akan menghancurkan usaha orang - orang baik di Gotham. Terlepas dari peringatan itu, sebenarnya hal itu juga berfungsi sebagai bentuk peringatan akan pertanda dari awan gelap yang sedang mengarah ke dalam diri Dent. Dilansir dari Los Angeles Times, Aaron Eckhart mengatakan:

“Perbedaan antara Batman dan Two-Face adalah bagaimana cara mereka mengambil tindakan dan bagaimana mereka mencapai tujuan mereka. Sebaliknya, kita sedang membicarakan memberantas kriminal dengan cara main hakim sendiri disini. Itulah bagaimana Batman. Dia memiliki rasa keadilan. Sedangkan Harvey memiliki rasa keadilan yang sangat sangat kuat.”

1. Ending


Disaat semua orang mengekspektasi kalau The Caped Crusader akan melakukan pertarungan dengan Joker sembari menyelamatkan seisi kota dari kehancuran yang disebabkan oleh Joker maupun diri mereka sendiri, Sang Dalang Christopher Nolan punya ide lain. Ya, Batman memang menyelamatkan kota dari kehancuran dan tragedi dan memenangkan pertarungan dengan The Colwn Prince, tapi sebenarnya dia kalah dalam peperangan dan kehilangan jiwa Harvey Dent, orang yang sedari awal ingin dia selamatkan karena merupakan tumpuan harapannya akan kehidupan yang lebih baik.

Harvey Dent telah diambil oleh iblis. Harvey bertransformasi dari sang Ksatria putih Gotham menjadi pembunuh berdarah dingin – menghancurkan semua usaha orang - orang baik di Gotham yang telah susah payah dibangun. Batman ingin dunia yang lebih baik – dunia yang tidak membutuhkan dirinya tapi bisa berfungsi sebagai tempat yang lebih baik dengan Harvey – tapi dia malah mendapat yang lebih buruk.

Saat Harvey menodongkan pistol ke kepala anak Gordon, saa itu kita benar - benar dihadapkan pada seorang pria yang telah melewati batas moralitas. Dia tidak akan bisa kembali lagi. Segalanya telah berubah pada momen itu dan Harvey Dent telah benar - benar rusak.

Ada kesedihan pada diri Batman karena kehilangan sekutu terbaiknya. Dia mempertaruhkan dirinya sendiri sebagai tameng menggantikan Gordon dan anaknya dari permainan Koin Harvey, dan itu berakibat pada kematian Harvey Dent sebagai seorang penjahat. Tidak ada yang menginginkan semuanya jadi begitu, tapi itu terjadi.

Yang lebih penting lagi, kejadian itu menunjukkan kalau Batman lebih dari sekedar tukang pukul cerdik dengan peralatan canggih. Dia juga seorang yang punya hati dan beban yang besar. Dia memilih mempertaruhkan namanya – warisan dan prinsipnya (yang sudah mulai dimengerti oleh masyarakat Gotham) – untuk memastikan bahwa nama Harvey Dent tidak tercemar sebagai wajah dari kebajikan. Itulah pahlawan yang sebenarnya. Dia tidak perlu dikenal sebagai pahlawan dan dikenang jasa - jasanya. Pahlawan sejati akan rela melakukan apapun demi kepentingan orang banyak, tanpa memperdulikan kehidupan, martabat, dan reputasinya sendiri.

Comments

Recent post